Pemerintah Fokus pada Mitigasi Bencana Hidrometeorologi di Kalimantan Barat

Bencana hidrometeorologi, seperti banjir, puting beliung, dan tanah longsor, kembali melanda sejumlah wilayah di Kalimantan Barat (Kalbar) dalam beberapa pekan terakhir. Enam kabupaten/kota yang terdampak cukup parah antara lain Sambas, Sanggau, Bengkayang, Landak, Kubu Raya, dan Mempawah. Bencana ini semakin sering terjadi setiap tahunnya, menimbulkan kerusakan infrastruktur, merugikan perekonomian masyarakat, serta mengganggu aktivitas sehari-hari.
Pemerintah Berupaya Mengurangi Dampak Bencana
Menko Pembangunan dan Kebudayaan, Pratikno, dalam Rapat Koordinasi Tanggap Darurat Bencana di Kantor Gubernur Kalbar, menegaskan bahwa pemerintah pusat dan daerah terus berupaya mengurangi dampak bencana dengan langkah mitigasi dan bantuan darurat. Pemerintah berusaha untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak oleh bencana melalui anggaran dan peralatan yang disiapkan untuk jajaran pemerintah bersama dengan BNPB dan Forkopimda.
“Pemerintah terus berupaya keras untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir, puting beliung, dan tanah longsor melalui berbagai bantuan, baik berupa anggaran maupun peralatan, agar dapat lebih efektif dalam membantu masyarakat,” ujar Pratikno dalam Rakor Tanggap Darurat Bencana di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar.
Langkah Mitigasi untuk Mengurangi Potensi Bencana
Pratikno juga meminta kepada seluruh jajaran pemerintah agar mampu merencanakan langkah-langkah untuk meminimalkan potensi bencana yang mungkin terjadi di masa depan. Pemerintah pusat berkoordinasi lintas kementerian untuk memastikan pencegahan bencana dapat diminimalisir sebaik mungkin.
Bantuan Tanggap Darurat di Kalbar
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto menyatakan bahwa enam kabupaten/kota di Kalbar mengalami bencana banjir dengan dampak signifikan. Oleh karena itu, pemerintah pusat memerintahkan agar daerah-daerah tersebut segera mendapatkan bantuan tanggap darurat, yang kemudian dilanjutkan dengan langkah-langkah pemulihan pasca-bencana.
Suharyanto juga mencatat bahwa Kabupaten Sintang dapat dijadikan contoh dalam penanganan banjir yang berhasil. Dengan adanya strategi terpadu antara pemerintah pusat, daerah, sektor swasta, dan lembaga terkait, Sintang berhasil mengurangi risiko banjir. Sejak 2022, Sintang yang sebelumnya langganan banjir, kini relatif lebih aman dari bencana tersebut.
“Sejak 2022, Sintang berhasil mengatasi banjir berkat perencanaan matang dan kerjasama yang baik antara berbagai pihak,” imbuh Suharyanto.
Sinergi untuk Penanggulangan Bencana
Suharyanto menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, stakeholder terkait, dan masyarakat dalam menghadapi bencana. Meski pemerintah memiliki keterbatasan anggaran dan sumber daya, koordinasi yang baik dan persiapan yang matang dapat memaksimalkan bantuan yang diberikan.
Penjabat Gubernur Kalbar, Harisson, mengungkapkan bahwa curah hujan yang tinggi menjadi salah satu pemicu utama banjir di wilayah tersebut. Ia melaporkan bahwa pemerintah kabupaten/kota telah menetapkan status siaga untuk daerah yang berpotensi bencana, serta status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Tanah Longsor di Kalbar.
“Pemerintah provinsi telah memberikan bantuan cepat, seperti posko pelayanan kesehatan, pemberian makanan, obat-obatan, logistik, serta mendirikan dapur umum,” kata Harisson.
Dukungan Pemerintah Pusat dan Pemulihan Pasca-Bencana
Harisson juga menyampaikan penghargaan kepada pemerintah pusat atas perhatian dan dukungan yang diberikan. Dengan dukungan tersebut, Harisson berharap koordinasi antara instansi akan semakin baik dan penanganan bencana dapat dilakukan lebih efektif.
“Kami berharap langkah-langkah pemulihan pasca-bencana dapat segera dijalankan dan memberikan dampak positif bagi pemulihan kehidupan masyarakat Kalimantan Barat,” tambahnya.
Sinergi dan Koordinasi untuk Penanggulangan Bencana
Harisson menekankan bahwa dengan sinergi dan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, daerah, serta seluruh stakeholder terkait, penanggulangan bencana di Kalimantan Barat dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Bantuan yang telah disalurkan diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana.
“Mari bersama-sama mendukung upaya penanggulangan bencana di Kalimantan Barat dan memberikan uluran tangan kepada saudara-saudara kita yang sedang membutuhkan,” pungkas Harisson.
Dengan langkah-langkah yang diambil dan sinergi yang terjalin, diharapkan penanganan bencana di Kalimantan Barat dapat lebih maksimal, dan pemulihan kehidupan masyarakat dapat berjalan dengan lancar.
ref : astabet